Lentera Qolbu


Dulu aku tak tahu siapakah engkau,
Aku pun juga tak tahu bagaimanakah engkau,
Hanya desas desus angin lalu mulai tersiar,
Akan hadirnya sosok yang terkenal sabar,

Berkelana menyelusup pekatnya malam,
Menebarkan benih benih kedamaian tanpa kelakar,
Berkidung lembut menyejukkan alam,
Menebar kasih dan cinta yang kini mengakar,

Sayup sayup kudengar indah sairmu,
Bergema merdu memecah heningnya pagi,
Membawa pesan damai merasuk ke dalam qolbu,
Menelusup jauh menyirami gersangnya hati,

Kini tak usah lagi kau risau,
Tak usah kau merasakan galau,
Pesan damai ajaran nan suci,
Kini telah menjelma menjadi tradisi,

Kidung cinta darimu,
Kini selalu bergaung merdu,
Yang menjadi penanda telah subur benih cinta damai itu,
Menganak pinak bak rimbunan pohon pohon rindu,

Ya..
Rindu akan kehadiran Tuhan,
Pun juga rindu dengan sang utusan,
Yang tanpamu kami tak akan pernah rasakan,

Dulu...
Kau datang membawa secercah cahaya biru,
Menerangi kelam dan kejam dalam qolbu,
Menyinari gelap dan pengap ruang rindu,
Dengan sabar kau ajarkan kami kearifan,
Berbekal kesenian kau tanamkan nilai nilai ketuhanan,
Dengan sabar kau tuntun kami,
Menitih langkah ke jalur pesan cinta nan suci,

Kau rangkul kami dengan cinta,
Tanpa kau bedakan kami dengan kasta,
Bagimu semua itu adalah sama,
Tanpa pernah kau mencela,

Berbekal ajaran cinta,
Kau berikan warna hingga ke pelosok Nusantara,
Kau tunjukkan kepada kami apa itu agama,
Yaitu agemaning rasa penuntun jiwa,

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Lentera Qolbu"

Posting Komentar