Berdagang Dengan Tuhan

Apa yang terlintas dalam pikiran kalian tentang berdagang dengan Tuhan? Apa itu sama dengan kita berdagang di pasar? Atau itu lebih ke makna yang lain tentang perdagangan? Tentunya bukan seperti yang selama ini kita ketahui tentang perdagangan di pasar.

Sering diantara kita terkadang tidak sadar bahwa sebenarnya kita sedang berdagang dengan Tuhan. Dalam hal ibadah, sering diantara kita yang tanpa sadar sebenarnya seperti kita sedang berdagang dengan Tuhan. Tidak jarang kan kita dalam beribadah berharap balasan dari Tuhan? Terkadang kita menjadi malas untuk beribadah ketika kita tidak tahu apa nanti yang akan kita dapatkan.

Nah hal itulah yang saya sebut 'berdagang dengan Tuhan'. Ada satu lagu dari Alm. Crisye feat Ahmad Dhani yang saya rasa sangat dalam maknanya.

"Jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau bersujud padaNya.
Jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau menyebut namaNya."

Bila kita dalami makna lagu tersebut, kita pasti akan berfikir dua kali mengenai ibadah kita. Apakah kita beribadah itu hanya berharap imbalan surga, atau hanya karena kita takut akan siksa di neraka? Sekilas memang terlihat sederhana, namun itulah yang jadi titik pokok dari tulisan ini. Sudah barang pasti dalam ajaran Agama Islam, setiap kita melakukan ibadah pastilah dijanjikan Allah dengan berbagai imbalan. Namun tanpa kita sadari, terkadang imbalan itulah yang kita jadikan acuan ibadah kita.

Bukankah ibadah itu adalah kewajiban bagi kita? Bahkan dalam Al-Qur'an pun sudah dijelaskan dalam ayatnya yang berbunyi "Wa ma kholaktul jinna wal insan illa liya'buduun" yang artinya kurang lebih "Dan tidak akan Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya agar mereka menyembah kepadaKu". Bukankah itu sudah jelas?

Ketika kita beribadah hanya berorientasi pada imbalan surga, itu ibarat kata kita sedang berdagang dengan Tuhan. Terkadang kita menghitung berapa pahala yang akan kita terima. Sebagai contoh kita dianjurkan untuk bersedekah, dan ketika kita bersedekah maka Allah akan melipatkan apa yang telah kita sedekahkan 10 kali lipat. Dengan janji yang demikian itu, kita jadi bersemangat untuk sedekah. Karena dalam angan kita setelah bersedekah akan mendapat rizqi yang berlipat. Yang demikian itu sama halnya dengan kita mempunyai mobil, lalu ada orang yang menawar dengan harga 10 kali lipat dari harga mobil kita. Maka kita akan semakin tergiur untuk menjual mobil kita.

Tidak jauh berbeda dengan ketika kita beribadah karena orientasi pahala. Kita jadi tidak terfokus pada Allah. Kita lebih terfokus dengan pahala itu. Mungkin ketika ibadah kita tidak dijanjikan pahala, maka kita akan bermalas malasan untuk menjalankannya. Itu sama halnya dengan kita beribadah, namun sebelum menjalankan ibadah itu kita bernegosiasi terlebih dahulu dengan Tuhan.

"Ya Tuhan, saya mau sholat Dhuha. Kalo saya sholat Dhuha apa yang akan saya terima?"

Dan ketika Tuhan menjawab bahwa kalo kita sholat Dhuha, maka akan dibukakan pintu rizqi yang banyak untuk kita. Dari jawaban tersebut lantas kita jadi semangat untuk sholat Dhuha.

Namun ada satu yang kita lupakan. Sebenarnya tujuan ibadah kita bukan hanya berorientasi kepada pahala saja. Ada yang lebih dari sekedar pahala. Tanpa kita sadari, hal itu yang selama ini kita lupakan. Ya, hal itu adalah ridho Tuhan. Sebab sebesar apapun pahala kita, bila Allah tidak meridhoi kita masuk Surga maka kelak Surga juga bukan menjadi milik kita. Mungkin di ujung usia kita, kita akan melakukan suatu perbuatan yang mana itu akan menghapus semua amalan kita. Na'udzubillah tsuma na'udzubillah.

Dari tulisan ini sebenarnya ada pesan yang tersirat dari kisah seorang sufi wanita yang bernama Robiah Al Adawiyah. Semasa hidupnya beliau terkenal dengan seorang yang sangat berhati hati. Hal itu dapat kita lihat dari syair beliau yang amat terkenal.

"Ya Allah,
Bila ibadahku ini hanya berharap imbalan kenikmatan surga.
Maka tutuplah pintu surga itu untukku.
Dan bila ibadahku ini hanya takut akan siksa api neraka.
Maka bakar dan hancurkan aku di dalamnya.

Namun bila ibadahku ini hanya karena Engkau.
Maka aku minta jangan sekali Kau palingkan wajahMu dariku.
Sebab rinduku padaMu telah mengalahkan janji surgaMu dan ancaman nerakaMu."

Mungkin sekian sekelumit tulisan ini. Semoga bisa menjadikan manfaat buat kita semua. Dan semoga bisa menjadi bekal kita di dunia untuk mencari jalan menuju akhirat. Sebab sebaik baik tempat kita kembali nanti bukanlah di surga, namun sebaik baik tempat kita kembali nanti hanya pada Allah semata. Sekian dan terima kasih.

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Berdagang Dengan Tuhan"